BeritaBerita PilihanKaltimWarta Kesehatan

Kloter Terakhir – Calhaj Kutim Positif COVID-19, Otomatis Gagal Berangkat

5
×

Kloter Terakhir – Calhaj Kutim Positif COVID-19, Otomatis Gagal Berangkat

Share this article

Wartakutim.co.id, Sangatta – Calon jemaah haji Kabupaten Kutai Timur pada Kamis 30 Juni 2022 mendatang, akan diberangkatan dari Masjid Agung Al-Faroeq Sangatta tepat pukul 07.00 Wita. Ada 83 jemaah calhaj yang terdiri dari 41 orang laki-laki dan 42 orang perempuan dalam keberangkatan tersebut, dimana rombongan asal Kutim tersebut masuk Kloter 8 Gelombang Kedua.

Mengingat waktu yang tidak begitu lama lagi, maka calhaj Kutim yang akan berangkat tersebut. Diminta untuk fokus mempersiapkan diri beribadah, serta tidak meninggalkan rumah atau berpergian untuk urusan yang tidak begitu penting.

“Menjelang pemberangkatan atau dua minggu sebelum pemberangkatan. Kita menghimbau untuk calhaj agar bisa menetap dirumah saja, tidak mengadakan acara kumpul-kumpul keluarga atau selamatan,” tegas Kepala Kementerian Agama Kutim, H Mulyadi Mugni.

Kenapa demikian? Hal ini terkait kesiapan kesehatan dan fisik calon jemaah haji, mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang juga mengandalkan fisik dan lumayan berat. Termasuk pula menjaga diri agar terhindar dari pandemi COVID-19.

Pada tanggal 29 Juni 2022, calhaj asal Kutim akan melakukan test PCR yang menjadi syarat wajib haji oleh Pemerintah Arab Saudi. Untuk itulah Kemenag Kutim mewanti-wanti kepada 83 calhaj, agar menjaga dan ketat terhadap protokol kesehatan.

“Test PCR tersebut masa berlaku untuk 72 jam kedepan. Karena calhaj kita masuk kloter terakhir, apabila terindikasi positif COVID-19 maka harus diisolasi. Sementara jika itu terjadi, jelas tidak ada lagi pemberangkatan haji susulan. Karena kita berada di kloter pemberangkatan haji terakhir. Tidak ada ampun, mohon maaf terpaksa tak melaksanakan ibadah haji,” ungkap Kepala Kemenag Kutim.

Untuk itu kepada masyarakat Kutim dapat memahami kondisi atau syarat-syarat haji yang berlaku saat ini. Sehingga ketika ada keluarga yang hendak berangkat haji, dapat didoakan dari jauh atau melakukan komunikasi melalui video call lewat handphone pintar.

Kerinduan maupun kasih sayang adalah manusiawi, namun menjaga kerinduan dan silaturahmi dengan melindungi keluarga yang hendak berangkat haji dari gagal berangkat itu lebih utama.

“Kami berharap masyarakat dapat memahami dengan baik. Himbauan ini mohon dapat untuk diperhatikan betul-betul. Semoga jamaah haji kita, semuanya yang berjumlah 83 orang ketika di tes PCR hasilnya negatif. Kita berharap dan memohon kepada Allah, agar mereka bisa menunaikan ibadah haji tahun ini,” harap H. Mulyadi Mugni. (Imr/Wal)