Wartakutim.co.id, Sangatta – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Timur telah melakukan distribusi besar-besaran minyak goreng curah, untuk masyarakat di pedalaman dan pesisir Kutim dalam jumlah yang luar biasa besar. Warga Kutim secara keseluruhan diguyur 208 ton minyak goreng curah, dengan tiap Kepala Keluarga (KK) memperoleh jatah 5 liter.
Kadisperindag Kutim Zaini didampingi Fungsional Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahmad Doni Efriadi pada Jum’at (10/6/2022) menyebutkan jika sebelumnya dilakukan pada beberapa kecamatan yang posisinya dekat dengan Ibukota Kabupaten. Maka pada minggu lalu berlangsung di Muara Bengkal.
“Kalau memang tidak ada hambatan dan kondisi memungkinkan, kita upayakan sampai ke Long Mesangat dan Busang. Namun pastinya adalah kecamatan yang bisa dijangkau, karena kendaraannya pun bukan truck yang bisa menembus jalan dengan kondisi yang cukuo ekstrim,” jelasnya.
Beruntung di Muara Bengkal saat penyaluran beberapa waktu lalu, tidak ada kendala bearti. Mengingat kondisi cuaca saat itu panas, dan tidak terjadi hujan dan tembus ke Muara Bengkal.
Dari pantauan Disperindag Kutim, kondisi harga minyak sekarang sangat normal untuk beberapa kecamatan yang didatangkan minyak goreng. Minyak goreng curah yang disediakan PT. Fatih Arshy Pratama dari Kota Bontang, merupakan minyak curah kelas premium.
Dalam beberapa bulan ini, terlihat jika kualitas minyak curah yang dibagikan aman atau tidak mengalami degradasi produk. Harga minyak curah yang sempat naik, berangsur-angsur menurun harganya. Sebelumnya harga minyak goreng curah di pasaran wilayah pedalaman sempat menyentuh harga di Rp.20.000, kini berangsur turun ke Rp.17.000.
Pasca kegiatan pendistribusian tersebut, Disperindag memastikan untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng curah di pasaran. Walau Disperindag tidak bisa menjaga stock minyak goreng kemasan, mengingat produk tersebut bukan produk subsidi.
Maka yang dilakukan ialah memastikan penyebaran minyak goreng curah ke masyarakat, karena termasuk produk yang disubsidi pemerintah. Serta juga menjaga agar tidak terjadi kekurangan stoknya di pasaran.
“Sehingga tidak ada lagi harga minyak goreng curah hingga diatas Rp.20.000, karena itu sama mendekati harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan. Untuk itu kita kerjasama dengan pihak penyedia di Bontang, agar tidak terjadi lonjakan. Di Kaliorang bahkan minyak goreng curah sudah berada di harga Rp. 15.000,” ujar Ahmad Doni Efriadi.
Sebelumnya, Camat Muara Bengkal Norhadi mengungkapkan pada Senin (6/6/2022) lalu telah berlangsung pembagian minyak goreng curah. Ada beberapa desa yang mendapatkannya, seperti desa Mulupan yang menerima minyak goreng sebanyak 1.086 liter, Senambah 1.230 liter, Ngayau 3.510 liter, Muara Bengkal Ilir 2.910 liter.
“Desa Muara Bengkal Ulu mendapatkan jatah minyak goreng curah sebesar 4.685 liter. Desa Benua Baru 3.265 liter, desa persiapan Parianum 2.175 liter, dan desa Batu Balai 915 liter. Jadi total minyak goreng murah yang disalurkan pada warga secara keseluruhan ialah 19.775 liter,” jelas Camat Muara Bengkal. (Imr/Wal)