Wartakutim.co.id, Sangatta – Ditetapkannya 16 Unit Pengelola Teknis (UPT) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), maka melengkapi 7 UPT lainnya yang berada dibawah naungan Dinas Kesehatan Kutim. Kesemuanya lantas memiliki fleksibilitas dalam hal pengelolaan keuangan, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
Diterangkan Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal, jika selama ini muncul masalah terkait aturan keuangan dalam pengelolaan kesehatan pada Puskesmas maupun Labkesda. Maka sejak dinyatakan lulus, Hasil Penilaian Penetapan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, oleh Ketua Tim Penilai BLUD yakni Seskab Rizali Hadi.
Masalah-masalah yang seringkali muncul terkait penganggaran, dapat teratasi guna mengedepankan pelayanan prima kesehatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas, Labkesda, hingga Rumah Sakit Umum Daerah.
“Ambil contoh! Saat stok obat di Puskesmas habis. Karena dalam mata anggaran sudah tertulis sejumlah (nilai, red) itu. Tentu akan kesulitan mengadakan stok obat. Adanya fleksibilitas BLUD, maka UPT dapat membeli kembali dan memenuhi stok kebutuhan obat-obatan untuk melayani kesehatan masyarakat. Maka mereka dapat menggeser atau menyusun kembali rencana bisnis anggarannya,” terang Kadinkes.
Progres yang terjadi pada UPT Dinkes Kutim tersebut, disambut dengan luar biasa oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman maupun Wakil Bupati Kasmidi Bulang. Akan tetapi, Bupati tetap mengingatkan pejabat fungsional yang menjadi Kepala Puskesmas untuk tetap berjalan pada koridor. Yakni taat pada aturan pengelolaan maupun keuangan BLUD.
“Tanggung jawab kepada atasan tetap berjalan. Yang terpenting adalah membuat harmonisasi dalam kerja tim kesehatan, di Puskesmas masing-masing Maka jangan sampai dikemudian hari, ada persoalan antara Kepala Puskesmas dengan si A atau B lainnya muncul menyebabkan keriuhan. Terlebih lagi, jangan ada persoalan antara Puskesmas dan masyarakat terkait perihal pelayanan kesehatan,” pesan Bupati.
Ardiansyah Sulaiman menambahkan, semangat dalam memberikan layanan prima pada masyarakat terkait kesehatan. Terutama dalam upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan harapan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. (ADV-KOMINFO/Imr/Wal)