Wartakutim.co.id, Sangatta – Wakil Bupati Kasmidi Bulang menghadiri acara pengukuhan Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kutai Timur, pada Rabu (24/8/8/2022) di Ruang Meranti Sekretariat Kabupaten.
Bahkan yang menarik dalam pengukuhan KSBN Kutim yang diketuai Mugeni tersebut. Hadir langsung Ketua KSBN Pusat Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardi Soepandi, SH serta Ketua KSBN Provinsi Kalimantan Timur Kolonel Purnawirawan Donal Sitorus yang mengukuhkan.
Wabup Kasmidi Bulang menerangkan perihal detail tentang Kutim yang memiliki kekhasan budaya lokal dengan kultur kuat dari suku Kutai dan Dayak. Belum lagi ditambah kekayaan dari keberagaman suku di Indonesia, yang memang tersebar merata di daerah pedalam dan pesisir Kutim.
Lelaki yang menyelesaikan disertasinya dengan judul, “Pelaksanaan tarian hudoq dalam tradisi lomplai, studi interaksi simbolik sebagai implikasi praktis bagi masyarakat Dayak Wehea di Kecamatan Muara Wahau Kutai Timur”. Meyakinkan Kedua Purnawiran TNI baik Mayor Jendral Hendardi dan Kolonel Donal, jika daerah ini amatlah luar biasa potensinya.
“Kutim memiliki 18 Kecamatan, penduduk asli di daerah ini adalah Kutai dan Dayak. Disini ada daerah hulu dimana ada kawasan yang didominasi oleh Kutai maupun Dayak. Namun Kutim memiliki beragam suku budaya yang ada di Indonesia, yang tersebar merata atau dengan kata lain Kutim ini miniatur Indonesia,” ungkap Wabup Kutim.
Ketua Umum KSBN Kaltim Kolonel Purnawirawan Donal Sitorus menegaskan KSBN merupakan organisasi seni budaya yang dibentuk dalam mendukung kemajuan seni dan budaya.
“Tujuannya yakni mengupayakan meningkatkan ketahanan kebudayaan dan kontribusi kebudayaan melalui perlindungan, pengembangan pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KSBN Kutim Mugeni mengatakan, KSBN tidak sekedar komite kebudayaan, namun merupakan amanat luhur dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan. Sehingga dikukuhkan dirinya sebagai nahkoda KSBN Kutim. Tentu merupakan tugas dan amanah yang tidak boleh dilakukan setengah hati namun harus penuh perhatian dan semangat juang tinggi.
“Kutim memiliki situs Karst Sangkulirang, dimana kami sudah menginap disana bersama dengan Wabup Kasmidi Bulang. Termasuk menginap di hutan Wehea di Kongbeng, bersama beliau. Sehingga Kutim tidak saja memiliki dukungan dari kekayaan seni dan budaya, tetapi juga memiliki kekayaan situs-situs pra sejarah,” terang mantan Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat Setkab ini. (ADV-KOMINFO/Imr/Wal)