Wartakutim.co.id, Sangatta – Masyarakat di Kutai Timur nampaknya harus berbahagia, jajaran Polres berhasil meringkus dua penimbun 5 ton solar bersubsidi di KM 6 Jl Poros Sangatta – Bontang.
Hal ini dipublikasikan pada Kamis (1/9/2022) di Mapolres Kutim, yang dilakukan oleh Kapolres Kutim AKBP Anggoro Wicaksono. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Damus Asa dan Kasat Reskrim Iptu I Made Jata Wiranegara.
Ribuan solar bersubsidi tersebut, didapatkan dari dua orang warga Kutim asal Bengalon dan Sangatta Utara yakni AR (52) dan SF (38). Dalam praktiknya AR merupakan pengepul BBM dan SF bertugas sebagai pengetap di SPBU maupun APMS di sekitaran Sangatta.
“Keduanya merupakan satu komplotan. Dari informasi masyarakat mereka kerap mengetap BBM bersubsidi di SPBU, lantas kemudian Kasat bersama Unit Tipiter langsung terjun kelapangan untuk melakukan penyelidikan,” terang Kapolres AKBP Anggoro Wicaksono.
Pada Selasa (30/8/2022) lalu, pada pukul 23.30 Wita pihak Polres menemukan satu unit mobil Toyota Kijang Kapsul warna abu-abu yang gerak-geriknya mencurigakan.
“Melintas di Jl Poros, lalu anggota membuntuti. Setalah dihentikan dan dilakukan pemeriksaan dalam mobil. Ditemukan 8 jirigen berisi solar bersubsidi. Untuk diantarkan ke lokasi penimbutan di tempat AR di KM 6. Disana lantas ditemukan gudang penyimpanan BBM, yang ditampung dalam drum dengan jumlah total 5 ton,” ungkap Kapolres.
Pihak Polres Kutim bahkan menemukan 1 unit Toyota Hilux yang telah dimodifikasi, yang bak belakangnya diubah menjadi tangki minyak dengan kapasitas sebanyak 800 liter.
Keduanya dijerat dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan diancam kurungan penjara selama 6 tahun. Warga Kutim tentu berterimakasih pada pihak Polres. Dimana saat mereka berlama-lama antri maupun menghadapi kenyataan, atas sulitnya mendapatkan BBM karena ulah para penimbun.
“Terimakasih Polres Kutim, selalu berpihak pada masyarakat untuk keamanan dan ketertiban di daerah ini,” tukas Fatan (19) mahasiswa salah-satu kampus swasta di Kutim. (Imr)