AdvetorialBerita Pilihan

Kutim Sumbang 71 Persen Produksi Pisang di Kalimantan Timur

7
×

Kutim Sumbang 71 Persen Produksi Pisang di Kalimantan Timur

Share this article

Kaltim12.com,Sangatta – Hasil Survei Pertanian Hortikultura (SPH) Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan). Tercatat sepanjang tahun 2021 lalu, Kaltim menghasilkan pisang sebanyak 130.656,14 ton. Produksi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar 95.527,55 ton. Maka di tahun 2021 ada peningkatakan 35.128,59 ton atau 36,77 persen.

Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana dalam laporan publikasi Statistik Sayur-sayuran dan Buah-buahan Kaltim 2021, yang dipublis akhir September 2022. Menyebutkan jika dilihat menurut sebarannya, 71,81 persen dari total produksi pisang di Kaltim, berasal dari Kabupaten Kutai Timur.

“Tahun 2021 Kutim mempunyai 454.004 rumpun pisang, dengan produksi per rumpun 206,66 kg atau menghasilkan pisang sebanyak 93.826,09 ton. Diikuti kemudian oleh Kukar yaitu 267.828 rumpun, dengan produksi per rumpun 57,45 kg dan secara keseluruhan tahun 2021 memproduksi pisang 15.386,60 ton,” terang Jusniar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Dyah Ratnaningrum menyebutkan pada tahun ini telah dilakukan ekspor pisang dari daerah ini ke Singapura. Kecamatan utama penghasil pisang di Kutim ialah, Kecamatan Kaliorang dengan luasan lahan sebesar 600 hektar.

“Pada September lalu Direktur Buah dan Florikultura Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Liferdi Lukman dan Bupati Ardiansyah Sulaiman. Bahkan melepas ekspor perdana pisang kepok dari Kadungan Jaya, Kaubun ke Singapura. Hasil ekspor tidak saja berupa buah pisang utuh atau segar, tetapi juga berbentuk produk turunan atau lebih dikenal dengan produk pengelolaan hasil panen,” jelasnya pada Selasa (1/11/2022).

Keberhasilan itu menurut Dyah tidak terlepas pula dari upaya kerjasama, antara petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam memaksimalkan pemanfaatan pupuk organik dari kotaran hewan.

“Ini jelas efektif dan efisien untuk merangsang pertumbuhan pohon dan buah pisang, dengan tetap menjaga unsur-unsur penting dalam tanah,” tukasnya. (ADV-KOMINFO/Ran/Uni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *