Kaltim12.com, Sangatta – Kabupaten Kutai Timur dalam beberapa tahun terakhir terus-menerus melakukan panen raya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tani di beberapa kecamatan. Pada September 2020 lalu saja tercatat petani di Desa Sepaso di Bengalon berhasil panen raya dilahan seluas 65 hektar dengan produksi rata-rata 4,5 ton.
Pertengahan Agustus 2022 lalu saja, kelompok tani di Desa Bumi Rapak Kaubun berhasil melakukan panen raya dilahan seluas 300 hektar dengan produksi rata-rata perhektare 5,7 ton.
Data tersebut diatas menunjukkan kemampuan sektor pertanian padi sawah di Kutim mampu diandalkan untuk ketahanan pangan. Diterangkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kutim Dyah Ratnaningrum, pada Senin (7/11/2022). Survei yang dilakukan dinasnya di tahun 2017 lalu. Luas lahan sawah di daerah ini mencapai 8.716 hektare, dengan jumlah sawah produktif 3.213 hektar.
“Jika luasan sawah sebesar 8.728 hektar tersebut dapat produktif. Tentu hasil panennya yang untuk satu hektar dapat menghasilkan 4,5 ton. Maka saat itu berlangsung optimal dengan panen mencapai 2 kali dalam setahun, ketahanan pangan daerah ini akan tercipta dan benar-benar swasembada,” tukasnya.
Kelompok-kelompok tani di Kutim juga patut diacungi jempol, dimana mereka mampu bergerak bersama Distanak untuk mempertahankan lahan sawah yang ada. Dengan harapan sawah-sawah tersebut tidak beralih fungsi peruntukkannya menjadi kebun sawit atau komoditas lainnya.
“Kelompok Tani Bhuana Sari di Desa Bumi Rapak merupakan salah-satu ikon, dari Distanak dalam menggarap lahan sawah dengan hasil panen melimpah,” jelas Dyah. (ADV-KOMINFO/War/Ran)