SANGATTA – Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Poniso Suryo Renggono bertindak sebagai Pembina Apel Pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana Karhutla.
Apel yang di gelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kutai Timur (Kutim) tersebut untuk persiapan dalam ketangguhan daerah dan mengurangi resiko bencana tahun 2023.
Uparaca tersebut tersebut diikuti 150 pasukan, bertugas sebagai pimpinan apel dari Lanal Sangatta, yakni Adi Irawan di Lapangan Polder Sangatta, Rabu (31/05/23)
Kegiatan tersebut diikuti oleh Kodim 0909 Sangatta, Lanal Sangatta, Polres Kutim, KPHP Bengalon, KPHP Kelinjau, KPHP Manubar, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan , Satpol PP, BPBD, Basarnas, Manggala Agni Wilayah Sangkima, Tagana, Orari, Senkom Mitra Polri, Hikma Peduli bencana, PT. KPC, Maspala, PMI, FKDM, Destana Sangsel, Dinas Kesehatan.
Dalam arahannya, Poniso Suryo Renggono mengatakan, Pulau Kalimantan khsususnya Kutim sebagai bagian dari paru-paru dunia menjadi andalan dalam penyediaan udara bersih bagi umat manusia.
Dikatakan, Karhutla merupakan kejadian berulang setiap tahun nya khususnya terjadi pada musim kemarau. Kebakaran lahan dan hutan sering terjadi akibat cuaca panas dan juga tidak dipungkiri akibat ulah manusia.
“Dengan adanya pasukan ini dapat mencegah lebih dini bencana karhutla akan membantu melindungi lingkungan, memperkuat ketahan masyarakat, dan mengurangi resiko bencana,” ucap Asisten I Setkab Kutim ini.
Lebih lanjut Ia meminta, kepada instansi terkait dan unit-unit kerja, untuk perlu meningkatkan kemampuan secara professional, terutama dalam tanggap dan sigap menghadapi karhutla secara terpadu dan menyuluruh.
“Jangan sampai situasi sudah terbakar, baru kita sibuk menanganinya. Lakukan langkah preventif, agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi. karana bila sudah terjadi karhutla, maka imbasnya cukup besar dirasakan masyarakat bahkan seluruh dunia,” ujar mantan Kadis Pertanahan (Sebelumnya PLTR) Kuti mini.
Diharapkan dengan apel siaga itu akan membangun sinergi dan komitmen bersama, untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta saling bahu membahu dan bekerja sama. Agar kutim terhindar dari ancaman bencana asap dan berbagai dampak lingkungan lainnya. Ia juga berharap semua dapat menjadi solusi dalam menghadapi bencana karhutla.
“Mari bersama – sama menciptakan desa tangguh, mengurangi resiko bencana dan meningkatkan ketahanan masyarakat,’ ajaknya.
Ia juga menghimbau, kepada relawan selalu mengingatkan warga agar tidak membuka lahan pertaninan atau perkebunan dengan membakar hutan. Dikatakan, harus ada pengawasan terhadap kegaitan masyarkaat dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar yang menyebakan karhutla. .
Usai apel itu, Poniso beserta tamu undangan mengecek peralatan yang digunakan dałam menangani karhutla dań dilakukannya simulasi bencana karhutla dan sumulasi bencana banjir. (adv)