SANGATTA – Pada tanggal 3 Juni 2023, pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kecamatan di Zona 1 Kabupaten Kutai Timur (Kutim) secara resmi dikukuhkan. Pengukuhan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua DWP Kabupaten Kutim nomor 52 hingga nomor 55 yang mengesahkan pengurus DWP di beberapa kecamatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta.
Pengukuhan tersebut dilakukan oleh Ketua DWP Kabupaten Kutim, Ny Lisnawarty Rizali Hadi, dan disaksikan oleh Penasehat DWP Kabupaten Kutim, Ny Siti Robiah Ardiansyah Sulaiman, serta para Penasehat dari keempat DWP Kecamatan yang dikukuhkan. Acara pengukuhan berlangsung di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta Utara.
Lisnawarty Rizali Hadi menyatakan bahwa pengukuhan merupakan momen penting yang menjadi dasar bagi pengurus DWP untuk segera membangun organisasi di lingkungan kerja masing-masing. Ia berharap bahwa dengan kepengurusan yang baru, akan terjadi perubahan signifikan dalam kinerja pengurus DWP di tingkat kecamatan dan RSUD Kudungga menuju yang lebih baik dan optimal.
Selain itu, Lisnawarty berharap agar pengurus DWP dapat bekerja secara bersatu, memiliki tujuan yang sama, dan membawa organisasi menjadi lebih baik, berintegritas, dan terhormat. Ia juga berharap agar DWP dapat berkarya, mandiri, inovatif, memahami tugas masing-masing, dan menghasilkan output yang meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Pada bagian lain, Ny Siti Robiah Ardiansyah Sulaiman, Penasehat DWP Kutim, menyoroti pentingnya aspek-aspek seperti asa, asih, dan asuh dalam menjalankan organisasi. Asa mengacu pada eksplorasi ide dan pengasahan kemampuan oleh ketua dan anggota. Asih berkaitan dengan saling kasih sayang di antara anggota, terutama ketua yang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada seluruh anggota. Sedangkan asuh mencakup bimbingan dan nasihat yang diberikan kepada anggota, seperti mengoreksi kesalahan dan memberikan petunjuk.
Ny Siti Robiah juga mendorong pengurus DWP yang baru dikukuhkan untuk segera membuat rancangan kegiatan agar menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan. Rancangan kegiatan tersebut diharapkan dapat mengarahkan tujuan akhir kegiatan yang menghasilkan kesejahteraan bagi keluarga dan anggota. Ia menekankan bahwa kesejahteraan tidak hanya berkaitan dengan materi, tetapi juga melibatkan rasa aman, kebahagiaan, dan penghargaan di dalam rumah tangga.
