SANGATTA– Dalam rangka meneruskan pembangunan Pelabuhan Kudungga, Dishub Menyiapkan Anggaran Rp 115 Miliar. Hal tersebut diungkapkan Kapala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kutai Timur, saat ditemui awak media.
Dalam upaya meneruskan perkembangan Pelabuhan Kudungga, Dinas Perhubungan (Dishub) telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 115 miliar melalui skema Multi Years atau proyek dengan durasi tahun jamak. Proyek ini saat ini telah memasuki tahap lelang dan informasinya sudah dipublikasikan di Lembaga Penyediaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Kutai Timur.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kutai Timur, Joko Suripto, menjelaskan, “Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 115 miliar untuk kelanjutan pembangunan Pelabuhan Kudungga di Sangatta Utara. Proses lelang sudah dimulai dan telah diumumkan di LPSE. Proyek ini terdiri dari tiga sub kegiatan, meliputi pembangunan causeway, gedung di sisi darat, dan reklamasi. Meskipun terdiri dari tiga sub kegiatan, lelangnya akan dilaksanakan sebagai satu paket.”
Proyek ini merupakan proyek dengan durasi tahun jamak, yang berarti pekerjaannya akan berlangsung hingga akhir tahun 2024, sejalan dengan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati. Karena sifat proyek ini, pendanaannya tidak disalurkan dalam satu kali penyaluran. Sebagai gantinya, anggarannya akan dialokasikan melalui APBD murni tahun ini, APBD perubahan tahun ini, dan APBD murni tahun depan.
Meskipun tersisa waktu setahun lebih, Joko tetap yakin bahwa proyek ini akan berjalan sesuai harapan dan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. “Kami tetap optimis bahwa pekerjaan ini akan berjalan lancar dan selesai tepat waktu,” ujarnya penuh keyakinan.
Dengan demikian, apabila proyek tahun depan dapat selesai tepat pada waktunya, diharapkan pelabuhan dapat dioperasikan pada tahun berikutnya. Pekerjaan menuju pelabuhan juga telah dimulai tahun ini, dengan proyek pembangunan jalan yang didanai oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR), serta proyek tahun jamak yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Joko menjelaskan, “Pembangunan jalan melalui dana CSR telah berjalan dengan baik. Sementara pembangunan jalan yang akan menghubungkan ke pelabuhan juga akan diteruskan tahun ini, dan akan berlangsung hingga tahun depan karena sifat proyeknya yang berlangsung dalam durasi tahun jamak.”
Mengenai rencana untuk mereview kondisi pelabuhan yang telah dibangun sepuluh tahun lalu, Joko mengatakan bahwa review tersebut telah dilaksanakan sehingga proyek dapat dilanjutkan. Review ini dilakukan sebagai respons terhadap kenyataan bahwa proyek ini tidak berjalan selama hampir sepuluh tahun, terutama dalam menanggapi dampak abrasi. “Review sudah selesai dilakukan, dan itulah alasan kita melanjutkan proyek ini,” tambahnya. (*)