Kutai Timur – Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, yakni 27—28 Oktober 1928 di Batavia atau kini bernama Jakarta. Kini peringatannya dilaksanakan ditiap pelosok dibumi nusantara, di Kabupaten Kutai Timur dilaksanakan pada Jum’at (27/10/2023) pagi, di Lapangan Kantor Bupati Kompleks Perkantoran Bukit Pelangi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bertindak sebagai inspektur upacara. Hadir mengikuti upacara peringatan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Joni dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seperti Dandim 0909/Kutin Letkol Inf Adi Swastika, Kapolres AKBP Roni Bonic, dan pimpinan lainnya.
Ketua DPRD Joni mengatakan hari sumpah pemuda merupakan momentum pemersatu bangsa. Sekaligus pula sumber inspirasi dalam melaksanakan kebijakan pembangunan kepemudaan, serta perekonomian bangsa yang merupakan salah satu prioritas strategis.
“Setiap pemuda dituntut harus tetap kritis dalam mengawal perjalanan. Bangsa juga optimis menatap masa depan Indonesia. Itulah yang dimaksud dengan gerakan kepemudaan yang inklusif dan integral, yaitu gerakan moral, gerakan intelektual sekaligus gerakan membangun optimisme kolektif bangsa,” tukasnya.
Sementara itu dalam pidatonya Bupati Ardiansyah Sulaiman menyebutkan, peringatan sumpah pemuda mengingatkan terhadap sejarah perjuangan seluruh elemen pemuda Indonesia. Para pemuda waktu itu menebar semangat menjaga jiwa patriotisme dan berhasil menyatukan visi kebangsaan yang melahirkan sebuah komitmen kebangsaan.
“Persatuan pemuda waktu itu bertumpu pada kalimat saudara Satu Tanah Air Indonesia Berbangsa Satu Bangsa Indonesia dan Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia,” tegas Bupati. (Adv-Rnl)