BeritaBerita PilihanKaltim

Masdari Kidang Ajak Semua Elemen di Kutim, Turut Andil Atasi Masalah Sampah

216
×

Masdari Kidang Ajak Semua Elemen di Kutim, Turut Andil Atasi Masalah Sampah

Share this article

KUTAI TIMUR – Kabupaten Kutai Timur masih dalam status darurat sampah, untuk itu harus ada upaya bersama dalam mengakselerasi penanganan sampah. Seluruh elemen masyarakat harus dilibatkan untuk menyelesaikan masalah ini.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Masdari Kidang menyampaikan, pihaknya berupaya menggugah kesadaran semua elemen masyarakat guna mendorong terciptanya kolaborasi secara menyeluruh.

“Pendekatan harus dilakukan kepada seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari siswa-siswi, pedagang, pengusaha, aparatur sipil negarq, akademisi, hingga karyawan-karyawati perusahaa. Agar memiliki kesadaran dan peran untuk mengolah sampah,” jelas politisi gaek ini, pada Senin (6/11/2023) siang.

Dengan kolaborasi yang baik antara seluruh elemen terkait, Masdari Kidang berharap terjadi peningkatan kualitas lingkungan dan menekan dampak dari krisis sampah di Kutim.

“Dibutuhkan pula terobosan dari Pemkab Kutim, agar masalah sampah dapat diatasi secara efektif. Dengan tetap menekankan upaya kolaborasi dari semua pihak untuk perihal sampah,” jelasnya.

Salah satu solusi yaitu pemilahan sampah sedini mungkin pada sumbernya (perumahan, kawasan komersial dan lain-lain). Ini merupakan metode yang paling efektif untuk memperoleh jenis sampah tertentu yang tak terkontaminasi oleh jenis-jenis sampah yang tidak serupa sehingga memudahkan untuk proses daur ulang.

Salah satu upaya menurunkan timbulan sampah, saatnya mempromosikan pemilahan sampah, dengan harapan akan menurunkan masalah sampah. Untuk memulai penerapkan pemilahan sampah, penting untuk memastikan kondisi sistem daur ulang saat ini dan kita harus memprediksi bagaimana sistem ini akan bekerja ketika volume sampah yang harus diproses meningkat. Hal ini penting untuk menyelenggarakan studi penjajagan sebagai langkah awal.

“Sebagian masyarakat belum melakukan pemilahan sampah. Untuk itu perlu dikembangkan infrastruktur yang memadai seperti fasilitas TPS terpilah dan model pengangkutan terpilah, sehingga tidak terjadi konsistensi dan kestabilan sampah secara terpilah,” tutupnya. (Adv-Ald)