KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dianggap anggota DPRD Kutim Sayid Anjas, mengalami over energy. Meski dianggap kelebihan energi, namun masih banyak potret desa-desa terpencil di Kutim yang masih gelap gulita tanpa dialiri listrik.
Padahal sudah seharusnya semua daerah di Kutim teraliri listrik. Sayid Anjas mengatakan, untuk tingkat elektrifikasi di Kutim harusnya sudah di atas 79 persen. Elektrifikasi adalah proses powering menggunakan listrik yang biasanya berhubungan dengan pengisian daya yang berasal dari sumber luar.
“Melihat hal itu sudah seharusnya tidak ada daerah di Kutim yang belum teraliri listrik. Kasihan warga di wilayah pedalaman itu masih banyak belum teraliri listrik, sedih sekali lihatnya. Ini kan menjadi evaluasi pemerintah,” imbuh anggota DPRD dari Partai Golkar itu, pada Kamis (12/11/2023).
Itu belum lagi jika menyangkut aksesibilitas sulit, lahan atau permukiman warga yang bersinggungan dengan perusahahaan tambang hingga Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kutim yang tak bisa dialokasikan untuk mendanai pemasangan jaringan listrik dari PLN.
“Untuk ranahnya PLN, tidak didanai APBD Kutim. Tapi kalau energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya komunal, baru bisa. Ini harus dipikirkan pemerintah kabupaten,meski kapasitasnya terbatas,” tambahnya. (Adv-Ald)