Pembangunan infrastruktur tetap menjadi fokus utama sejumlah kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar), termasuk Kecamatan Kota Bangun Darat, yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Kota Bangun. Pada tahun 2024, hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan menjadi prioritas.
Camat Kota Bangun Darat, Julkifli, menjelaskan bahwa jalan antar desa, jalan produksi untuk sektor pertanian, dan perkebunan menjadi fokus utama dalam usulan musrenbang. Hal ini dipertimbangkan karena Kecamatan Kota Bangun Darat memiliki potensi pertanian yang cukup besar.
“Irigasi menjadi salah satu prioritas karena potensi pertanian yang signifikan,” ungkap Julkifli.
Infrastruktur penghubung antar desa juga menjadi prioritas penting mengingat terdapat 10 desa di Kecamatan Kota Bangun Darat. Akses yang memadai diperlukan terutama untuk menuju Kantor Kecamatan Kota Bangun Darat agar memudahkan masyarakat dalam urusan administrasi kependudukan.
Saat ini, akses menuju kantor kecamatan terbatas terutama saat hujan lebat, menyebabkan akses terputus, dan memaksa masyarakat untuk memutar jauh, dengan perbedaan waktu hingga 1 jam, terutama bagi masyarakat Desa Wonosari.
“Pembangunan jalan ini sangat diharapkan oleh masyarakat karena akan memperbaiki aksesibilitas dan pelayanan ke Kantor Kecamatan Kota Bangun Darat,” tambah Julkifli.
Pada tahun 2024, Kecamatan Kota Bangun Darat diestimasikan akan menerima alokasi anggaran sebesar Rp 48-50 miliar untuk pembangunan jalan dari Desa Sukabumi hingga Desa Wonosari (Kota Bangun 7).
“Diharapkan pembangunan infrastruktur ini dapat mencapai target yang ditetapkan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutup Julkifli. (*adv/diskominfokukar)