DPRD Kutim

Basti: Kenaikan UMR Demi Kehidupan Lebih Layak bagi Pekerja Kutim

464
×

Basti: Kenaikan UMR Demi Kehidupan Lebih Layak bagi Pekerja Kutim

Share this article

SANGATTA – Pada tengah hari yang cerah di Sangatta, sebuah panggilan untuk perubahan menggema di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur. Basti Sangga Langi, seorang anggota DPRD yang dikenal vokal, mengangkat isu yang telah lama menjadi perhatian banyak pekerja di daerah tersebut: kenaikan upah minimum regional (UMR).

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Basti menekankan urgensi peningkatan UMR bagi para pekerja di Kutai Timur. “Saat ini, para pekerja di Kutai Timur menghadapi biaya hidup yang terus meningkat sementara upah mereka tetap stagnan. Ini bukan hanya tentang uang, ini tentang kesejahteraan dan martabat manusia,” tegas Basti, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Basti mengungkapkan bahwa upah yang layak adalah hak dasar setiap pekerja dan pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa upah tersebut mencerminkan kebutuhan hidup layak (KHL). “KHL bukan sekadar angka, tetapi mencakup kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Jika kita ingin pekerja kita hidup dengan layak, maka UMR harus mencerminkan itu,” jelasnya dengan penuh keyakinan.

Selain itu, Basti menyoroti dampak inflasi yang terus menggerus daya beli pekerja. “Setiap tahun inflasi naik, tetapi upah tetap. Ini membuat nilai riil upah pekerja semakin menurun. Kita harus memutus siklus ini dengan menetapkan UMR yang sesuai dengan realitas ekonomi,” tambahnya, memberikan penekanan pada pentingnya penyesuaian upah yang dinamis.

Namun, Basti juga menegaskan perlunya dialog sosial yang seimbang antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja. “Kita harus menemukan titik keseimbangan di mana kenaikan UMR tidak hanya mendukung kesejahteraan pekerja, tetapi juga menjaga keberlanjutan bisnis, terutama bagi UKM yang mungkin terdampak oleh kenaikan biaya operasional,” paparnya, menunjukkan pemahaman mendalam tentang dinamika ekonomi lokal.

Basti percaya bahwa peningkatan UMR tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. “Pekerja yang merasa dihargai dan mendapatkan upah yang layak cenderung lebih produktif dan berkomitmen. Ini adalah investasi jangka panjang untuk perekonomian daerah kita,” kata Basti, menyampaikan visi optimisnya.

Dengan segala pertimbangan tersebut, Basti mengajak pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi dan penyesuaian UMR yang lebih sesuai dengan kebutuhan hidup di Kutai Timur. “Kita tidak bisa menunggu lagi. Waktunya bertindak adalah sekarang. Pemerintah daerah harus bergerak cepat untuk memastikan bahwa para pekerja mendapatkan hak mereka untuk hidup layak,” pungkasnya, mengakhiri pidato dengan nada penuh harapan.

Tuntutan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja tetapi juga menjadi langkah penting menuju perekonomian daerah yang lebih stabil dan berkeadilan.