SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Leni Angriani, memberikan dukungan terhadap rencana pembangunan objek wisata di kawasan hutan.
Namun, ia menekankan bahwa upaya ini harus dijalankan dengan kehati-hatian tinggi agar tidak mengorbankan kelestarian ekosistem hutan yang menjadi aset berharga bagi daerah.
Setelah menghadiri acara di SDN 001 Sangatta Utara, Leni berbicara kepada media mengenai pandangannya terhadap potensi pariwisata Kutim. Ia melihat pengembangan objek wisata hutan sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan potensi alam yang dimiliki Kutim.
“Saya sangat mendukung ide ini. Pembangunan wisata di hutan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional, membuka peluang baru bagi perekonomian daerah,” ungkap Leni.
Namun, dukungan Leni datang dengan catatan penting. Ia mengingatkan bahwa pembangunan wisata di kawasan hutan harus dilakukan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan.
“Hutan kita adalah kekayaan yang tak ternilai. Jangan sampai semangat untuk memajukan pariwisata malah merusak ekosistem hutan yang kita miliki. Keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Leni juga menegaskan komitmennya untuk terlibat secara langsung dalam proses pembangunan jika dibutuhkan. Ia siap memberikan kontribusi nyata, baik melalui pengawasan maupun kerja sama dengan pemerintah setempat.
“Jika pemerintah memanggil, saya siap turun tangan. Saya ingin memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga keindahan dan keutuhan alam kita,” ucapnya dengan penuh semangat.
Menurut Leni, pengembangan objek wisata yang ramah lingkungan bisa menjadi sarana untuk mengenalkan keindahan alam Kutim ke panggung internasional. Ia optimis bahwa dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang tepat, Kutim bisa menjadi destinasi wisata unggulan yang dikenal luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di mancanegara.
“Ini adalah peluang besar. Bayangkan jika suatu hari nanti, Kutim menjadi destinasi wisata yang terkenal hingga ke luar negeri, itu akan menjadi kebanggaan kita bersama,” tambahnya.
Dengan pendekatan yang holistik, Leni berharap pembangunan wisata hutan di Kutim bisa menjadi contoh sukses dari upaya mengembangkan pariwisata tanpa mengorbankan lingkungan. Ini sejalan dengan visinya untuk memajukan daerah tanpa meninggalkan warisan alam yang lestari bagi generasi mendatang.