DPRD Kutim

Agusriansyah Beri Apresiasi Pemerintah Kutim Atas Pemerataan Pendidikan Transformasi Sarpras Menuju Kesetaraan Pendidikan

361
×

Agusriansyah Beri Apresiasi Pemerintah Kutim Atas Pemerataan Pendidikan Transformasi Sarpras Menuju Kesetaraan Pendidikan

Share this article

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah menarik perhatian berbagai kalangan atas upayanya dalam mewujudkan pemerataan pendidikan yang merata dan berkualitas.

Sorotan terbaru datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Agusriansyah Ridwan, yang mengamati dengan seksama langkah-langkah yang diambil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.

Berdasarkan data resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), ada 13 desa di Kutim yang termasuk dalam wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Namun, melalui serangkaian langkah strategis, Disdikbud Kutim telah berhasil mengarahkan transformasi signifikan terutama dalam hal sarana dan prasarana pendidikan,” kata Agus.

Agusriansyah mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Disdikbud Kutim, terutama dalam pembangunan sarana seperti Unit Kesehatan Siswa (UKS), Laboratorium sekolah, dan ruang kelas baru.

Ini merupakan langkah nyata dalam memastikan setiap peserta didik mendapatkan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas.

Namun, tantangan masih ada. Beberapa sekolah di daerah 3T masih mengalami kendala dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang memadai.

Untuk mengatasi hal ini, Agusriansyah menyerukan agar Disdikbud Kutim terus mengupdate database kebutuhan secara berkala.

Dengan informasi yang akurat dan terkini, proses pengajuan anggaran dapat tepat sasaran, memastikan setiap sekolah mendapat perhatian yang layak.

Langkah-langkah yang diambil ini tak hanya sekadar upaya administratif, tapi juga simbol dari komitmen untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang sejati.

Harapannya, Kutim akan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam mengatasi disparitas pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, modern, dan berdaya saing tinggi.

Transformasi ini juga diharapkan dapat mengurangi diskriminasi pendidikan yang masih terjadi di beberapa daerah. Dengan demikian, setiap generasi muda di Kutim akan memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan membanggakan.

“Semua pihak berharap agar pemerataan pendidikan di Kutim terus terwujud, mendorong lahirnya generasi penerus yang cerdas dan berdaya saing global,” harap Agus.