SANGATTA – Pembangunan infrastruktur di Kutai Timur (Kutim) masih mengalami kendala yang signifikan, menjadi sorotan utama yang diungkapkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Yusuf T Silambi.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan kemarin di Kantor DPRD Kutim, Yusuf dengan tegas menyuarakan kekhawatirannya terhadap lambatnya progres pembangunan pelabuhan dan jembatan yang menjadi infrastruktur penting dalam meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah.
Yusuf menyoroti bahwa meskipun DPRD Kutim telah memberikan persetujuan dan Bupati Kutim telah menginstruksikan pelaksanaan proyek, masih terdapat hambatan-hambatan yang mengganggu kelancaran pembangunan.
“Kami sudah mengkondisikan pembangunan jembatan, tapi selalu saja ada kendala. Padahal DPRD Kutim sudah menyetujui dan Bupati Kutim sudah menginstruksikan. Jangan lagi ada kendala-kendala yang menghambat,” ungkap Yusuf dengan tegas.
Infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan dan jembatan di Kutim diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas, meningkatkan mobilitas penduduk, serta memperbaiki distribusi barang di daerah tersebut. Namun, realisasi dari harapan ini masih terganjal oleh berbagai masalah yang membutuhkan solusi segera.
Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah pembebasan lahan. Proses pembebasan lahan seringkali menjadi batu sandungan utama dalam proyek-proyek infrastruktur, dengan pemilik lahan yang tidak setuju dengan harga atau proses pembebasan yang memperpanjang proses penyelesaian. Hal ini memperlambat kemajuan proyek secara keseluruhan.
Dalam respons terhadap sorotan Yusuf, pemerintah daerah Kutai Timur menyatakan komitmennya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Wakil Bupati Kutai Timur, Andi Karnawati, dalam sebuah pernyataan kepada media, mengakui bahwa ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam proyek-proyek infrastruktur tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya sedang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut agar proyek-proyek vital ini dapat segera direalisasikan.
Dalam konteks ini, sinergi antara berbagai pihak terlibat menjadi kunci untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, DPRD, masyarakat, dan pemilik lahan sangat penting untuk memastikan proyek-proyek ini dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kutim.
Yusuf juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk bersama-sama mempercepat realisasi proyek infrastruktur yang sangat dinanti ini. “Dibutuhkan tindakan nyata dan solusi konkrit agar proyek-proyek ini dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kutim,” tambahnya.
Dengan harapan agar semua pihak dapat bersinergi dan mengatasi hambatan-hambatan yang ada, diharapkan pembangunan infrastruktur di Kutai Timur dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang besar bagi kemajuan daerah tersebut. Komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam meraih tujuan tersebut.