DPRD Kutim

Surplus Anggaran Kutai Timur, Peluang Transformasi Ekonomi dan Kualitas Hidup Masyarakat

282
×

Surplus Anggaran Kutai Timur, Peluang Transformasi Ekonomi dan Kualitas Hidup Masyarakat

Share this article

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menjadi sorotan publik dengan adanya perbincangan intens mengenai surplus anggaran daerah yang baru-baru ini terungkap. Perdebatan ini tidak hanya mempertanyakan efektivitas perencanaan anggaran daerah, tetapi juga menyoroti potensi besar yang terbuka untuk memperbaiki pembangunan masyarakat secara menyeluruh.

Menurut laporan terbaru yang dipublikasikan, Kutim menghadapi tantangan signifikan dalam mencapai target pendapatan asli daerah (PAD). Realisasi PAD hanya mencapai 44,76 persen dari target yang ditetapkan, yang secara substansial lebih rendah dari harapan awal.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kutim, Siang Geah menyoroti bahwa penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh koreksi dan reklasifikasi dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Namun, yang lebih menarik perhatian adalah keberadaan pendapatan tambahan sebesar Rp20,63 miliar yang tidak tercatat dalam proses koreksi tersebut, memunculkan kekhawatiran tentang asal usul dan legalitasnya.

“Kami sangat mendorong pemerintah daerah untuk memberikan penjelasan yang transparan mengenai sumber pendapatan tambahan ini,” kata Siang Geah. Menurutnya, perlu memastikan bahwa setiap pendapatan yang digunakan untuk pembangunan masyarakat Kutim bersumber dari sumber yang sah dan terverifikasi secara akurat.

Sementara itu, dari sisi belanja, realisasi anggaran juga menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan, hanya mencapai 84,18 persen dari total anggaran yang direncanakan. Surplus anggaran yang dihasilkan memunculkan kekhawatiran akan kelemahan dalam perencanaan serta pelaksanaan anggaran yang efektif.

Namun demikian, di tengah tantangan ini, terbuka pula peluang besar bagi Kutim untuk memanfaatkan surplus anggaran sebagai instrumen untuk pembangunan yang lebih baik. Fraksi PDI Perjuangan menekankan pentingnya untuk mengambil langkah proaktif dalam mengelola surplus anggaran ini dengan strategi yang terencana dengan baik, untuk memaksimalkan dampaknya pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

“Pengalokasian yang cerdas dari sumber daya surplus ke investasi produktif dan program pembangunan akan menjadi kunci untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ungkap Siang Geah. Fraksi PDI Perjuangan berharap pemerintah daerah Kutim dan semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk mengubah tantangan keuangan ini menjadi peluang yang nyata untuk pembangunan Kutai Timur yang lebih baik di masa depan.

Perdebatan tentang surplus anggaran ini menyoroti pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan strategi pembangunan yang berkelanjutan dalam menghadapi dinamika keuangan daerah. “Dengan langkah-langkah yang tepat, Kutim diharapkan dapat meraih potensinya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi regional yang kuat dan berkelanjutan,” harap Siang Geah.