DPRD Kutim

Pemanfaatan Lahan Sawit untuk Peternakan Sapi, Kisah Sukses di Kecamatan Kaliurang

371
×

Pemanfaatan Lahan Sawit untuk Peternakan Sapi, Kisah Sukses di Kecamatan Kaliurang

Share this article

SANGATTA – Di Kecamatan Kaliurang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebuah revolusi diam-diam sedang berlangsung. Dikenal sebagai area yang didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, kini wilayah ini menyaksikan kebangkitan sektor peternakan sapi yang sebelumnya dianggap tradisional. Inovasi dan dedikasi peternak lokal, yang mendapat dukungan dari pemerintah setempat, telah membawa sektor ini ke tingkat yang mengesankan.

Anggota DPRD Kutim, Ubaldus Badu, dengan penuh kebanggaan mengungkapkan pencapaian signifikan dalam sektor ini. “Bibit sapi yang disalurkan oleh pemerintah kini telah berkembang biak dengan pesat, mencapai 40-50 ekor per keluarga peternak,” ujarnya. Menurut Ubaldus, pencapaian ini merupakan bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, peternak lokal dapat mencapai hasil yang luar biasa.

Namun, kesuksesan ini tidak tanpa tantangan. Sektor peternakan kambing di daerah ini masih menghadapi berbagai kendala, termasuk kualitas bibit yang kurang baik dan minimnya pengetahuan teknis. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berencana untuk meningkatkan kualitas bibit kambing dan menyediakan pelatihan tambahan bagi para peternak.

Salah satu aspek kunci dari keberhasilan peternakan sapi di Kutim adalah pemanfaatan lahan kelapa sawit dengan cerdas. Lahan yang sebelumnya hanya digunakan untuk perkebunan kini juga berfungsi sebagai padang penggembalaan dan sumber pakan tambahan. “Dengan memanfaatkan lahan kelapa sawit, peternak tidak hanya menghemat biaya pakan tetapi juga mengoptimalkan penggunaan lahan secara berkelanjutan,” tambah Ubaldus.

Ke depan, Ubaldus berharap agar diversifikasi usaha peternakan menjadi fokus utama. Pengenalan ternak lain seperti domba dan ayam diharapkan dapat memberikan variasi pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan peternak. Langkah-langkah strategis ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kondisi peternakan tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di Kutai Timur.

Transformasi yang sedang berlangsung ini menjadi contoh bagaimana inovasi dan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan komunitas peternak dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan. Sektor peternakan di Kutai Timur kini tidak hanya tentang melestarikan tradisi, tetapi juga tentang membuka jalan menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan sinergi yang kuat dan upaya berkelanjutan, masa depan sektor peternakan di Kutim tampak cerah dan penuh harapan.