DPRD Kutim

Pemanfaatan Lahan untuk Pertanian, Yosep Udau Tekankan Peran Aktif Pemkab Kutim

540
×

Pemanfaatan Lahan untuk Pertanian, Yosep Udau Tekankan Peran Aktif Pemkab Kutim

Share this article

SANGATTA – Di tengah dominasi perkebunan kelapa sawit yang menguasai sebagian besar lahan di Kutai Timur (Kutim), anggota DPRD Kutim, Yosep Udau, menyerukan perlunya transformasi radikal dalam sektor pertanian. Menurutnya, lahan pertanian yang tersedia saat ini tidak optimal, sehingga Pemkab Kutim harus segera bertindak untuk menyediakan lahan yang lebih luas bagi pertanian.

“Dalam kondisi saat ini, lahan pertanian kita sangat terbatas karena banyak yang digunakan untuk perkebunan kelapa sawit. Kita perlu mengoptimalkan penggunaan lahan untuk pertanian agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Yosep Udau dalam sebuah wawancara eksklusif.

Yosep menekankan bahwa ketergantungan pada kelapa sawit bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan keberlanjutan pertanian lokal. “Pemerintah harus lebih aktif dalam memfasilitasi sektor pertanian. Dukungan yang diberikan harus benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat agar hasilnya lebih optimal,” tambahnya.

Ia juga mengkritik bantuan pemerintah yang belum maksimal dalam mendukung petani. Menurutnya, solusi yang efektif dan bahan pendukung yang konkret sangat diperlukan agar petani dapat meningkatkan produktivitas persawahan. “Petani kita membutuhkan bahan dan dukungan yang konkret dari pemerintah. Ini penting agar mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk meningkatkan produktivitas persawahan,” jelas Yosep.

Yang membuat pernyataan Yosep ini berbeda adalah pandangannya mengenai keseimbangan antara sektor pertanian dan perkebunan kelapa sawit. Ia menegaskan bahwa kedua sektor ini harus bisa berjalan beriringan tanpa saling merugikan. “Kita perlu memastikan bahwa pertanian dan perkebunan sawit dapat beroperasi dengan baik dan saling mendukung. Keduanya harus berkontribusi positif bagi ekonomi lokal,” ungkapnya.

Lebih jauh lagi, Yosep menyarankan kebijakan inovatif yang tidak mengorbankan salah satu sektor. “Kita harus mencari kebijakan yang tepat agar kedua sektor ini dapat berkembang secara bersamaan. Dengan demikian, manfaat maksimal bisa dirasakan oleh masyarakat Kutim,” katanya.

Pernyataan Yosep ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, yang melihat perlunya pendekatan holistik dalam pembangunan ekonomi daerah. “Pemkab Kutim harus segera merespons dengan langkah konkret,” tegasnya, menutup pernyataannya dengan harapan agar perubahan yang diusulkannya dapat segera diimplementasikan demi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi daerah.