SANGATTA – Dalam diskusi yang penuh wawasan mengenai ekonomi daerah, anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, menyoroti perbedaan mencolok antara pendapatan yang dihasilkan oleh sektor kelapa sawit dan sektor mineral serta batubara (minerba). Meskipun sektor kelapa sawit berkontribusi pada Dana Bagi Hasil (DBH) dan pendapatan transfer, kontribusinya masih jauh di bawah sektor minerba.
“Sektor sawit memang masuk dalam DBH dan pendapatan transfer, tetapi nilainya tidak sebanding dengan pendapatan dari minerba. Minerba masih menjadi tulang punggung ekonomi daerah kita,” ujar Faizal dengan tegas.
Faizal mengungkapkan bahwa pendapatan dari sektor minerba, terutama batubara, tetap menjadi andalan utama bagi Kabupaten Kutim. “Mineral dan batubara memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap DBH kita. Ini disebabkan oleh banyaknya tambang yang beroperasi di daerah ini serta tingginya harga komoditas di pasar internasional,” katanya.
Namun, Faizal juga mengakui pentingnya diversifikasi ekonomi untuk keberlanjutan jangka panjang. “Sektor sawit memiliki peran penting, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Namun, kontribusinya terhadap pendapatan daerah masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa pemerintah daerah harus terus mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi lainnya agar tidak terlalu bergantung pada minerba. “Diversifikasi ekonomi sangat penting. Kita perlu mendorong sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata untuk berkembang lebih baik. Ini agar kita tidak terlalu bergantung pada satu sektor saja,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Faizal mengusulkan agar pemerintah daerah meningkatkan investasi di sektor-sektor yang berpotensi untuk dikembangkan, termasuk infrastruktur pendukung dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. “Investasi di sektor-sektor potensial harus ditingkatkan. Pemerintah juga perlu fokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar kita siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan,” tambahnya.
Faizal berharap masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan dapat memahami pentingnya diversifikasi ekonomi dan mendukung upaya-upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi lainnya demi kesejahteraan bersama.
Dengan perhatian yang lebih besar terhadap sektor-sektor selain minerba, Faizal yakin bahwa Kutim dapat mencapai keseimbangan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan. “Kita harus bergerak maju dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat Kutim,” pungkasnya.
Berita ini mengingatkan kita akan pentingnya keberagaman ekonomi dan perlunya pendekatan yang lebih holistik dalam pembangunan daerah untuk memastikan stabilitas dan kesejahteraan jangka panjang.