DPRD Kutim

Optimalisasi Sektor Pariwisata dan Pertambangan di Kutim, Faizal: Tantangan dan Peluang

635
×

Optimalisasi Sektor Pariwisata dan Pertambangan di Kutim, Faizal: Tantangan dan Peluang

Share this article

SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, menyoroti ketimpangan kontribusi antara sektor pariwisata dan sektor pertambangan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kutim. Dengan 79 persen PDRB didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pariwisata serta sektor-sektor lain seperti pertanian masih memberikan kontribusi yang minim.

“Saat ini, sektor pariwisata hanya memberikan kontribusi kecil terhadap PDRB kita. Padahal, potensi wisata di Kutim sangat besar dan bisa dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan diversifikasi ekonomi daerah,” ujar Faizal Rachman.

Faizal menjelaskan bahwa dominasi sektor pertambangan dan penggalian memang memberikan dampak ekonomi yang signifikan, namun ketergantungan yang terlalu besar pada satu sektor membawa risiko. “Kita tidak bisa terus mengandalkan sektor pertambangan sebagai satu-satunya sumber ekonomi. Diversifikasi sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang,” tambahnya.

Ia menekankan perlunya upaya lebih dalam mengembangkan sektor-sektor lain yang berpotensi, seperti pariwisata dan pertanian. “Sektor pariwisata memiliki banyak potensi yang belum tergarap dengan baik. Dari hutan, gunung, hingga sungai, semua ini bisa menjadi destinasi wisata yang menarik jika dikelola dengan baik,” katanya.

Namun, Faizal mengakui bahwa pengembangan sektor pariwisata menghadapi beberapa tantangan, terutama terkait infrastruktur dan aksesibilitas. “Banyak destinasi wisata kita yang sulit dijangkau karena infrastruktur jalan yang belum memadai. Ini menjadi salah satu kendala utama yang harus segera diatasi,” jelasnya.

Untuk itu, Faizal mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur pendukung sektor pariwisata dan menyediakan fasilitas yang memadai. “Pembangunan jalan akses ke destinasi wisata dan fasilitas pendukung lainnya harus menjadi prioritas. Ini penting untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan memberikan kenyamanan bagi mereka yang berkunjung,” ujar Faizal.

Selain infrastruktur, Faizal juga menekankan pentingnya promosi pariwisata dan pelatihan bagi masyarakat lokal dalam mengelola destinasi wisata. “Promosi yang efektif dan pelatihan bagi masyarakat dalam pengelolaan wisata akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan menarik lebih banyak wisatawan,” katanya.

Mengenai sektor pertanian, Faizal berpendapat bahwa meskipun kontribusinya masih kecil, sektor ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. “Pertanian di Kutim juga perlu didukung dengan kebijakan yang tepat. Dukungan berupa penyediaan bibit unggul, pupuk, dan pelatihan bagi petani sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas,” jelasnya.

Faizal Rachman berharap, dengan upaya yang terpadu dan dukungan dari semua pihak, sektor pariwisata dan sektor lainnya dapat berkembang secara signifikan dan memberikan kontribusi lebih besar terhadap PDRB Kutim. “Kita harus bekerja sama untuk mewujudkan visi ini. Dengan diversifikasi ekonomi yang baik, kita bisa mencapai stabilitas dan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Kutim,” tutupnya.

Optimalisasi sektor pariwisata dan pertanian di tengah dominasi pertambangan memang merupakan tantangan, tetapi dengan strategi yang tepat dan komitmen dari pemerintah serta masyarakat, Faizal Rachman yakin bahwa Kutim bisa mencapai keseimbangan ekonomi yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.