SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 diproyeksikan sebesar 8,95 triliun rupiah. Proyeksi ini menunjukkan penurunan sebesar 200 miliar rupiah dibandingkan dengan APBD tahun 2024 yang sebesar 9,1 triliun rupiah. Penurunan ini, menurut Faizal, disebabkan oleh sikap kehati-hatian dalam perencanaan anggaran dan proyeksi yang didasarkan pada realisasi anggaran dalam tiga tahun terakhir.
“Dalam menyusun proyeksi APBD 2025, kami mengambil pendekatan yang lebih konservatif dan berhati-hati. Penurunan anggaran ini mencerminkan realisasi anggaran dalam tiga tahun terakhir, di mana kita melihat adanya fluktuasi dan tantangan dalam pendapatan daerah,” ujar Faizal Rachman.
Faizal menjelaskan bahwa penurunan proyeksi anggaran ini tidak berarti mengurangi komitmen pemerintah daerah dalam menjalankan program-program prioritas. “Meskipun ada penurunan dalam proyeksi anggaran, kami tetap berkomitmen untuk melaksanakan program-program prioritas yang telah direncanakan, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” tegasnya.
Menurut Faizal, langkah kehati-hatian ini diambil untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun lebih realistis dan dapat direalisasikan sepenuhnya. “Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan dapat digunakan secara efektif dan efisien, tanpa ada pemborosan. Oleh karena itu, proyeksi anggaran ini lebih mencerminkan kondisi riil dan kemampuan fiskal daerah,” tambahnya.
Dalam menghadapi penurunan proyeksi anggaran, Faizal menekankan pentingnya optimalisasi sumber pendapatan daerah dan peningkatan efisiensi belanja. “Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daerah melalui berbagai cara, termasuk peningkatan retribusi, pajak daerah, dan penerimaan lainnya. Selain itu, efisiensi dalam belanja juga menjadi fokus utama agar setiap program dapat berjalan dengan baik tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada masyarakat,” jelas Faizal.
Faizal juga menyebutkan bahwa penurunan proyeksi anggaran ini akan diimbangi dengan penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan. “Kami akan terus menjalin kerja sama yang baik dengan semua pihak, termasuk sektor swasta, masyarakat, dan pemerintah pusat, untuk memastikan bahwa program-program pembangunan tetap berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” katanya.
Sebagai bagian dari langkah kehati-hatian, Faizal mengungkapkan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan ekonomi dan kondisi fiskal selama tahun anggaran berjalan. “Kami akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap realisasi anggaran dan kondisi ekonomi. Jika ada perubahan signifikan, kami siap melakukan penyesuaian agar anggaran tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.
Faizal optimis bahwa dengan pendekatan yang hati-hati dan realistis ini, APBD 2025 akan tetap mampu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kutim. “Saya yakin bahwa meskipun ada penurunan dalam proyeksi anggaran, kita tetap bisa mencapai target pembangunan yang telah ditetapkan. Yang penting adalah bagaimana kita mengelola anggaran dengan baik dan memastikan bahwa setiap program memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” pungkas Faizal Rachman.