DPRD Kutim

Faizal Rachman: Optimalkan Pendapatan Retribusi dan Penyertaan Modal untuk Pembangunan Kutim

570
×

Faizal Rachman: Optimalkan Pendapatan Retribusi dan Penyertaan Modal untuk Pembangunan Kutim

Share this article

SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, mengungkapkan pentingnya optimalisasi pendapatan retribusi dan penyertaan modal daerah guna meningkatkan anggaran pembangunan. Dalam evaluasinya, Faizal mencatat bahwa pendapatan dari sektor Galian C yang masuk ke dalam kategori retribusi masih tergolong kecil.

“Penerimaan dari retribusi Galian C masih jauh dari potensi maksimalnya. Perlu ada upaya serius untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban agar pendapatan dari sektor ini bisa lebih optimal,” ujar Faizal Rachman.

Selain itu, Faizal menyoroti pendapatan dari penyertaan modal ke PDAM dan beberapa sektor lainnya yang masih belum mencapai target. “Pendapatan dari penyertaan modal kita targetkan sebesar 7 miliar per tahun, namun pada tahun 2023 realisasinya hanya mencapai 4 miliar,” jelasnya.

Untuk tahun 2025, target pendapatan dari penyertaan modal tetap ditetapkan sebesar 7 miliar. Faizal menekankan bahwa perlu ada strategi yang lebih efektif untuk mencapai target tersebut. “Kita harus melakukan evaluasi terhadap kinerja penyertaan modal dan mencari solusi agar realisasi pendapatan dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Faizal menilai bahwa potensi pendapatan dari berbagai sektor masih bisa ditingkatkan melalui pengelolaan yang lebih baik dan efisien. “Pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kinerja pendapatan. Ini termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan, penegakan regulasi, dan penerapan teknologi yang dapat meminimalisir kebocoran pendapatan,” tegasnya.

Selain itu, Faizal juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam meningkatkan pendapatan daerah. “Kolaborasi dengan masyarakat dan sektor swasta sangat penting. Dengan kerjasama yang baik, kita bisa menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan pendapatan daerah,” katanya.

Untuk sektor Galian C, Faizal mengusulkan agar pemerintah daerah melakukan penataan dan regulasi yang lebih ketat. “Penerapan regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat akan membantu mengoptimalkan pendapatan retribusi dari Galian C. Ini juga akan memastikan bahwa aktivitas penambangan tidak merusak lingkungan dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelasnya.

Selain itu, Faizal juga mendorong agar dilakukan investasi dalam teknologi pengelolaan air di PDAM. “Investasi dalam teknologi modern akan membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan PDAM. Ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan dari penyertaan modal,” ujarnya.

Dalam jangka panjang, Faizal berharap bahwa dengan peningkatan pendapatan dari retribusi dan penyertaan modal, pemerintah daerah dapat mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik. “Peningkatan pendapatan daerah akan memberikan kita lebih banyak ruang untuk membiayai program-program pembangunan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Faizal Rachman optimis bahwa dengan komitmen dan langkah-langkah yang tepat, Kutim dapat mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan dan meningkatkan kualitas pembangunan daerah. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Kutim dapat mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.