DPRD Kutim

Ketua DPRD Kutim Serukan Kolaborasi Antar Sektor untuk Atasi Masalah Gelandangan Anak

462
×

Ketua DPRD Kutim Serukan Kolaborasi Antar Sektor untuk Atasi Masalah Gelandangan Anak

Share this article

SANGATTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni menyerukan perlunya pendekatan holistik dalam menangani masalah gelandangan dan pengemis anak-anak yang semakin meresahkan di wilayah Kutim.

Joni menegaskan bahwa keberadaan anak-anak yang mengemis di jalanan saat jam sekolah mengindikasikan adanya kekurangan serius dalam sistem perlindungan dan pendidikan anak.

“Situasi ini bukan hanya masalah sosial, tetapi juga tantangan besar bagi sistem pendidikan kita. Anak-anak yang seharusnya berada di sekolah malah berada di jalanan, yang menunjukkan bahwa ada aspek penting dari hak mereka yang belum terpenuhi,” ujar Joni.

Ia menambahkan bahwa fenomena ini memerlukan respons cepat dan terkoordinasi dari semua pihak terkait.

Joni menyoroti pentingnya kolaborasi antara Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, serta lembaga non-pemerintah dalam menyusun strategi penanganan yang efektif. “Kami perlu melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan organisasi masyarakat sipil, untuk menciptakan solusi yang komprehensif. Tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah; masyarakat juga harus aktif terlibat,” jelas Joni.

Sebagai langkah awal, Joni menganjurkan pelaksanaan program-program yang mengintegrasikan pendidikan dengan bantuan sosial. Misalnya, program yang menawarkan pendidikan tambahan dan pelatihan keterampilan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Kita harus menciptakan peluang bagi anak-anak ini untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan keterampilan yang dapat membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan,” katanya.

Joni juga mengungkapkan keprihatinannya mengenai kurangnya data dan pemantauan yang akurat terkait jumlah dan kondisi anak-anak yang terlibat dalam pengemis. “Kita perlu melakukan pendataan menyeluruh untuk memahami situasi secara lebih mendalam. Data yang akurat akan membantu kita merancang intervensi yang lebih efektif,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Joni juga mengajak masyarakat untuk lebih proaktif. Ia mendorong warga Kutim untuk melaporkan kasus anak-anak yang mengemis kepada pihak berwenang dan mendukung program-program yang dirancang untuk membantu mereka.

“Kesadaran dan partisipasi masyarakat adalah kunci untuk mengatasi masalah ini. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih aman bagi anak-anak kita,” tegasnya.