Pemerintahan

Dua ASN Kutim Paparkan Proyek Strategis dalam Seminar PKN Eselon III

202
×

Dua ASN Kutim Paparkan Proyek Strategis dalam Seminar PKN Eselon III

Share this article

Kutai Timur – Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tampil dalam seminar proyek perubahan yang merupakan bagian dari Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat III. Kegiatan ini menjadi salah satu tahapan penting dalam promosi jabatan serta pengembangan kompetensi ASN.

Kegiatan seminar berlangsung lancar dan sukses. Hal itu disampaikan langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutim, Zubair, yang hadir sebagai mentor dalam kegiatan tersebut.

Zubair menyampaikan, dua ASN yang mewakili Kutim adalah Rian dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), serta Sugiyo yang mengangkat isu pengelolaan sampah secara terpadu dari hulu ke hilir.

“Pak Rian mengusung sistem aplikasi pengadaan yang telah terdaftar secara nasional. Gagasan ini bertujuan mempercepat dan menyederhanakan proses pengadaan di lingkungan Pemkab Kutim,” ungkap Zubair saat dikonfirmasi, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, sistem yang ditawarkan Rian memungkinkan integrasi berbagai prosedur pengadaan ke dalam satu platform digital yang lebih efisien dan transparan. Hal ini dinilai dapat memperbaiki sistem layanan publik, khususnya di sektor pengadaan.

Sementara itu, Sugiyo memfokuskan proyek perubahannya pada isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Konsep yang ia usung melibatkan pendekatan terpadu mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pengolahan akhir.

“Gagasan Sugiyo sangat aplikatif dan solutif. Ia juga mendapat apresiasi dari para penguji karena mampu menyampaikan materinya secara padat, jelas, dan langsung pada inti permasalahan,” ujar Zubair.

Ia menambahkan, seminar proyek perubahan bukan hanya forum presentasi gagasan, tetapi merupakan komponen utama dari upaya peningkatan kapasitas ASN. Proyek-proyek yang diajukan diharapkan dapat diimplementasikan di unit kerja masing-masing.

“Diklat ini bukan sekadar pelatihan, tapi merupakan bagian dari capacity building ASN yang berkelanjutan. Selain sebagai syarat administratif untuk promosi jabatan, ini juga bertujuan menciptakan inovasi birokrasi yang berdampak nyata,” jelasnya.

Zubair menilai, baik gagasan dari Rian maupun Sugiyo memiliki keterkaitan langsung dengan kebutuhan daerah. Sistem pengadaan terintegrasi yang diusulkan, misalnya, akan mempermudah proses pengadaan barang dan jasa tanpa mengorbankan prinsip akuntabilitas.

Sementara itu, proyek pengelolaan sampah secara menyeluruh dinilai sangat relevan dengan isu lingkungan di Kutim yang saat ini menjadi perhatian serius. Pengelolaan dari hulu ke hilir disebut penting agar sampah tidak hanya dipindahkan, tapi benar-benar dikelola secara tuntas.

“Kalau tidak dikelola secara menyeluruh, sampah bisa menjadi sumber masalah baru di masyarakat. Karena itu, pendekatan berkelanjutan seperti yang disampaikan Sugiyo sangat dibutuhkan,” imbuhnya.

Kehadiran dua ASN Kutim di seminar tersebut juga menunjukkan keseriusan Pemkab dalam mendorong lahirnya inovasi dari dalam birokrasi. Zubair berharap, hasil dari proyek perubahan ini tidak berhenti sebagai wacana, tapi benar-benar diimplementasikan.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Kutim akan terus mendukung pengembangan sumber daya manusia, terutama ASN, agar mampu merespons tantangan pemerintahan dan pelayanan publik secara adaptif dan inovatif.

“ASN kita harus terus berkembang. Pelatihan seperti ini penting agar birokrasi tidak stagnan dan bisa memberikan solusi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. (Cia/*)