Wartakutim.co.id, Sangatta – Dukungan pada sektor pendidikan tidak boleh hanya sekedar menjadi wacana atau hanya pada tataran teoritis semata, mengingat upaya mendidik anak bangsa adalah cara yang telah dicontohkan oleh banyak tokoh bangsa Indonesia. Mulai dari Syekh Kholil Bangkalan, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, hingga Ki Hajar Dewantara.
Berkaca dari itu semua, mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutai Timur KH. Drs. Sobirin Bagus, MM. Bergerak untuk mewujudkan aksi nyata dalam hal mendidik anak-anak bangsa terutama anak-anak di Kutim. Dimana ia menjalankan ponpes tersebut, dengan menggabungkan pelajaran-pelajaran umum dengan pelajaran agama, yang pada masa sekarang amat dibutuhkan oleh umat islam.
Melalui Pondok Pesantren (PP) Modern Aura Panca Bhakti yang bertempat di Jl A.W syahranie yakni eks Jl Pendidikan di KM 3,5 sampinh Gg. Mentari di Sangatta Utara. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim ini, lantas mewujudkan penggabungan ilmu umum dan ilmu agama dalam penerapannya.
Mengusung 5 semboyan kecakapan, yakni cakap membaca Al-Quran, cakap berbicara arab, cakap berbahasa inggris, cakap berdakwah, serta cakap berwirausaha. Dengan jenjang pendidikan mulai dari TPA Hubbul Qur’an, TK Hubbul Qur’an, serta Sekolah Dasar Tarbiyatul Qur’an.
“Kuota terbatas yakni sebanyak 56 orang siswa, dimana bagi anak-anak dari keluarga mampu membayar secara normal. Bagi yang kurang mampu mendapatkan keringanan biaya, sedangkan untuk anak dari keluarga tidak mampu di gratiskan. Tentu informasi lebih detail dapat menghubungi langsung ke PP Aura Panca Bhakti,” jelas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Tenaga pengajar di Ponpes Modern tersebut ada yang merupakan alumni Al-Azhar Kairo Mesir sebanyak dua orang. Lalu alumni Ponpes Lirboyo Kediri sebanyak 1 orang, serta 1 orang kandidat Doktor dari Universitas Islam Malang (Unisma) Jawa Timur. Serta tenaga-tenaga pengajar yang berasal dari Kutim, turut melengkapi keseriusan mengembangkan pendidikan di Kutim.
“Untuk TPA Hubbul Qur’an di Popes Modern Aura Panca Bhakti dengan waktu mengaji maghrib hingga isya. Dalam seminggu ada beberapa pertemuan yang fokus pada mengaji untuk hari senin, selasa, dan rabu. Untuk malam kamis fokus pada hafalan surat-surat pendek, untuk malam jum’at pengajian diliburkan. Adapun hari sabtu dan minggu fokus pada pembelajaran bahasa inggris,” terang Sobirin Bagus. (ADV-DPRD/Imr/Wal)