Kutai Timur – Suasana Pelabuhan Kenyamukan, Sangatta, Sabtu (18/10/2025) pagi tampak berbeda dari biasanya. Sorak semangat dan dentuman mesin kapal nelayan berpadu dengan gelombang laut yang bergulung pelan.
Di tempat inilah, Bupati Kutai Timur (Kutim), H Ardiansyah Sulaiman, secara resmi melepas 65 tim peserta Fishing Tournament Bupati Cup 2025, sebuah ajang olahraga bahari yang telah menjadi tradisi tahunan di Kutim.
Turnamen bergengsi ini memasuki tahun keempat penyelenggaraan sejak pertama kali digelar pada 2022. Antusiasme peserta meningkat pesat, terbukti dengan hadirnya peserta dari berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Kendari, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.
Ketua DPK Asosiasi Permancingan Indonesia (APRI) Kutim, Husaifa, mengatakan setiap tim beranggotakan lima orang dan seluruhnya merupakan anggota resmi APRI.
“Ini adalah tahun keempat Bapak Bupati menyelenggarakan Fishing Tournament Bupati Cup. DPK APRI Kutim kembali dipercaya sebagai pelaksana kegiatan,” ujarnya.
Perlombaan dimulai pukul 07.30 Wita dan dijadwalkan berakhir Minggu siang (19/10/2025). Para peserta wajib kembali ke pelabuhan sebelum pukul 14.00 untuk menyerahkan kartu lock serta menimbang hasil tangkapan.
Turnamen ini mempertandingkan delapan spesies ikan, antara lain kakap, tuna, kerapu, trakulu, tenggiri, dan barakuda. Setiap peserta diperbolehkan menyerahkan maksimal lima ekor ikan dengan berat minimal tiga kilogram per ekor.
“Kategori juara umum ditentukan dari akumulasi berat lima ikan terberat, sedangkan kategori per spesies juga tersedia,” jelas Husaifa.
Bagi pemenang kategori juara umum, panitia menyiapkan hadiah uang tunai senilai Rp30 juta untuk juara pertama, Rp20 juta untuk juara kedua, dan Rp10 juta untuk juara ketiga. Sedangkan juara per spesies berhak atas Rp6 juta, serta ada penghargaan khusus bagi kapten kapal terbaik.
Tak hanya menjadi ajang adu keterampilan memancing, kegiatan ini juga berdampak besar bagi perekonomian lokal. Rata-rata setiap tim mengeluarkan biaya sewa kapal sebesar Rp6 juta, di luar kebutuhan logistik dan perlengkapan lainnya.
“Dampak ekonominya luar biasa. Mulai dari sewa kapal, pembelian umpan, es batu, hingga penginapan. Semua sektor UMKM lokal ikut bergerak,” ujar Husaifa.
Menariknya, panitia tidak memungut biaya pendaftaran. Peserta hanya diwajibkan menanggung asuransi keselamatan jiwa. Selain itu, konsumsi disiapkan panitia, sementara sejumlah sponsor turut mendukung dengan doorprize dan voucher makan, termasuk dari Rumah Makan Blangkon.
Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah Sulaiman menegaskan, turnamen ini bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan bagian dari gerakan kolektif untuk menumbuhkan kembali semangat bahari masyarakat Kutim.
“Negara kita adalah negara kepulauan, dua pertiga wilayahnya laut. Potensi besar ini harus dikelola dengan bijak, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk generasi mendatang,” tegasnya.
Bupati memaknai kegiatan ini sebagai wujud kesadaran ekologis dan sosial. Menurutnya, laut bukan hanya sumber rezeki, tetapi juga warisan alam yang harus dijaga.
Pemerintah daerah berkomitmen memperkuat sektor kelautan melalui pembinaan koperasi nelayan, pengembangan industri perikanan, dan promosi wisata bahari.
Ketua DPRD Kutim, Jimmi, yang turut hadir dalam pelepasan peserta, mengatakan kegiatan ini juga menjadi ruang pembinaan bagi atlet olahraga memancing yang kini masuk cabang olahraga resmi di Pekan Olahraga Nasional (Pornas).
“Kutim pernah menyumbangkan satu emas dan satu perunggu untuk Kaltim di Pornas ke-8 di NTB. Harapannya, dari turnamen ini akan lahir atlet baru yang bisa berprestasi di Pornas 2027 nanti,” ujarnya.
Husaifa menambahkan, Pemkab Kutim dan DPK APRI menargetkan pada tahun 2028 akan kembali menggelar turnamen bertaraf internasional, setelah sebelumnya sukses pada 2023.
“Kami berharap event 2028 bisa mengundang peserta dari berbagai negara agar potensi laut Kutim semakin dikenal dunia,” ujarnya.
Turnamen Fishing Bupati Cup 2025 ini turut dihadiri Wakil Bupati Mahyunadi, Ketua DPRD Jimmi, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama dan pelepasan simbolik kapal peserta yang berlayar menuju titik pemancingan di perairan Kutim.











