Pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadikan penanganan stunting sebagai fokus utama pada tahun 2024. Berbagai langkah strategis telah diambil guna menekan angka stunting di wilayah ini, termasuk fokus penangan di Kecamatan Tenggarong Seberang.
Menurut Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono, pemerintah kecamatan tengah berupaya keras dalam menangani masalah stunting di 18 desa yang ada di wilayah tersebut. Upaya ini meliputi program-program yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap wilayah, mulai dari kecamatan hingga desa, bebas dari stunting.
Tego Yuwono menegaskan bahwa untuk berhasil menekan stunting di Tenggarong Seberang, diperlukan komitmen dari seluruh pihak, termasuk pemerintah kecamatan, desa, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan sektor swasta.
“Untuk mengurangi stunting dan kemiskinan, kita perlu membangun komitmen dengan kepala desa dan pihak lainnya, agar program penanganan stunting berjalan dengan efektif,” ujar Tego Yuwono pada Jumat, 8 Maret 2024.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan, tetapi juga terkait dengan pola asuh dan pola makan yang baik bagi ibu dan anak. Oleh karena itu, sinergitas antara Puskesmas dan Posyandu di setiap desa sangat penting untuk melakukan identifikasi, pencegahan, dan penanganan stunting.
“Kita punya dua Puskesmas yang menjadi fokus kita, yaitu Puskesmas Teluk Dalam dan Puskesmas Separi. Mereka akan bertugas melakukan sosialisasi tentang stunting, juga mengaktifkan Posyandu untuk melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin bagi ibu dan anak,” jelasnya.
Tego Yuwono berharap bahwa langkah-langkah yang telah diambil pemerintah mampu signifikan menurunkan angka stunting di Kecamatan Tenggarong Seberang. “Harapan kita bersama semua program berjalan sesuai rencana dan benar-benar menekan angka stunting di kecamatan,” pungkasnya. (*adv/diskominfokukar)