SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Faizal Rachman, mengungkapkan kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 yang difokuskan pada peningkatan indeks pembangunan manusia, pengurangan kemiskinan, peningkatan harapan hidup, dan pertumbuhan ekonomi. Faizal menjelaskan bahwa upaya ini merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim secara menyeluruh.
“APBD 2025 akan difokuskan pada beberapa prioritas utama yang langsung berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Indeks pembangunan manusia, pengurangan kemiskinan, peningkatan harapan hidup, dan pertumbuhan ekonomi adalah empat pilar utama yang akan menjadi fokus kita,” ujar Faizal Rachman.
Dalam kebijakan umum APBD 2025, Faizal menekankan bahwa program-program yang dicanangkan haruslah berorientasi pada hasil yang nyata dan berkelanjutan. “Kita harus memastikan bahwa setiap program yang kita laksanakan memiliki dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Ini termasuk program pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Untuk mencapai target tersebut, Faizal menyebutkan bahwa pengesahan APBD 2025 ditargetkan pada 30 November 2024. Sebelum itu, Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) akan disetujui oleh DPRD dan pemerintah pada minggu kedua Agustus 2024, sebelum pelantikan anggota DPRD yang baru.
“Pengesahan APBD tepat waktu sangat penting untuk memastikan tidak ada keterlambatan dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Oleh karena itu, kita menargetkan pengesahan KUA-PPAS pada minggu kedua Agustus, sebelum pelantikan anggota DPRD baru,” tegas Faizal.
Faizal juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan dalam penyusunan APBD. “Keterlibatan masyarakat, akademisi, dan sektor swasta sangat penting dalam penyusunan anggaran. Dengan partisipasi aktif dari semua pihak, kita bisa memastikan bahwa anggaran yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat,” tambahnya.
Dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia, Faizal menekankan perlunya investasi yang signifikan dalam sektor pendidikan dan kesehatan. “Pendidikan dan kesehatan adalah dua aspek yang sangat penting dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kita harus memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk kedua sektor ini memadai dan digunakan secara efektif,” ujarnya.
Selain itu, Faizal juga menekankan pentingnya program-program yang berorientasi pada pengurangan kemiskinan. “Kita harus fokus pada program-program yang langsung dapat mengurangi angka kemiskinan. Ini termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, bantuan sosial, dan program-program pelatihan kerja,” jelasnya.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Faizal mengusulkan peningkatan investasi dalam infrastruktur dan sektor-sektor produktif. “Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kita juga harus mendukung sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata,” tegasnya.
Faizal optimis bahwa dengan kebijakan yang tepat dan pelaksanaan yang efektif, APBD 2025 dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutim. “Saya yakin bahwa dengan komitmen dan kerja keras kita semua, APBD 2025 akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kutim,” pungkas Faizal Rachman.