SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Yosep Udau, menekankan perlunya kebijakan yang seimbang dalam meningkatkan produksi pertanian tanpa mengorbankan perkebunan kelapa sawit. Menurutnya, kedua sektor ini harus mampu berkontribusi positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
“Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, kita tidak boleh melupakan peran penting perkebunan kelapa sawit. Kedua sektor ini dapat berkembang secara bersamaan jika didukung oleh kebijakan yang tepat,” ujar Yosep Udau.
Yosep menekankan bahwa sektor pertanian dan perkebunan kelapa sawit adalah dua pilar utama perekonomian di Kutim. Dengan potensi lahan yang luas dan subur, Kutim memiliki peluang besar untuk mengembangkan kedua sektor ini secara berkelanjutan. “Kita harus mencari solusi yang tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Yosep mengusulkan beberapa langkah strategis yang dapat diambil oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendampingan. “Dengan teknologi pertanian modern dan pelatihan yang memadai, kita bisa meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan,” jelasnya.
Selain itu, ia mendorong adanya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha perkebunan dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan kedua sektor tersebut. “Kita perlu adanya dialog yang intensif antara semua pemangku kepentingan. Pemerintah harus menjadi fasilitator dalam menciptakan kebijakan yang menguntungkan semua pihak, termasuk petani kecil dan pengusaha besar,” tegas Yosep.
Yosep juga menyoroti pentingnya diversifikasi produk pertanian sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas. Dengan mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan dan hortikultura, petani dapat memiliki sumber pendapatan yang lebih stabil dan beragam. “Melalui diversifikasi, kita tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Yosep menekankan perlunya dukungan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur seperti jalan akses ke lahan pertanian dan pasar sangat penting untuk mempermudah distribusi hasil panen dan mengurangi kerugian akibat transportasi yang sulit.
Yosep juga mengajak semua pihak terkait untuk berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. “Kolaborasi adalah kunci. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif bagi pertanian dan perkebunan sawit,” tambahnya.
Dengan adanya komitmen dan langkah konkret dari berbagai pihak, diharapkan produksi pertanian di Kutim dapat meningkat tanpa harus mengorbankan perkebunan kelapa sawit. Yosep optimis bahwa dengan kebijakan yang tepat dan kerjasama yang baik, Kutim dapat mencapai keseimbangan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian daerah serta kesejahteraan masyarakat.
“Ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen bersama, saya yakin kita bisa mencapainya,” pungkas Yosep. Berita ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dan inovatif dalam mengelola sumber daya alam daerah untuk memastikan keseimbangan dan keberlanjutan ekonomi.